BUKTI AL-QUR'AN MENDAHULUI SAINS BERDASARKAN DALIL YANG TERDAPAT DALAM
AL-QURAN.
NAMA AHLI KUMPULAN
==)MUHAMMAD ZAHIR BIN ZULKIFLI
02DAD15F1032
==)KHAIRUL AZMAN BIN ZAKARIYA
02DAD15F1042
==)MUHAMMAD MUSTAQIM IQMAL BIN SHAMSUI
02DAD15F1056
==)MUHAMMAD NUR AMIN BIN KANAN
02DAD15F1020
==)MUHAMMAD ADEEB BIN JAAFAR
02DAD15F1054
==)MUHAMAD DANIAL BIN BAHARI
02DAD15F1029
==)AL IMRAN HAKIMI BIN AL AYUBI
02DAD15F1052
PENDAHULUAN
“kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda- tanda kekuasaan kami di segala wilayah bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahawa Al- quran itu
adalah benar. tiadakah cukup bahawa sesungguhnye Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu” (Fushilat(41):53).
Allah S.W.T menurunkan al-quran untuk menjadi pentunjuk bagi manusia. Al- quran adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedoktoran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu- ilmu tersebut. Sekali lagi ianya hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.
Ketika Al- quran berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan – peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai pernelitian il;miah. Itulah makna Al-quran mendahului sains sekaligus sebagai bukti baharu mukjizat al-quran di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahawa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandungi kesalahan .
Al- quran mengandungi informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad- abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Kebenaran ini sebagai bukti bahawa Al- quran semata- mata wahyu Allah s.w.t. kepada Rasul- Nya.

RAJAH 1
1. PROSES KEJADIAN MANUSIA
Diantara contoh ayat Al-Qur’an
yang mendahului ilmu pengetahuan (sains) adalah pemberitaan Al-Qur’an mengenai
proses kejadian manusia. Allah SWT berfirman :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS.
Al-Mukminun : 12-14)
Di saat ayat ini turun,
ilmu akal manusia pada zaman itu tidak mampu menjangkau fakta ilmiah ini.
Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itu cukup sederhana untuk sampai
pada hakikat yang besar ini.
Di abad modern, fakta ini
baru ditemukan setelah kemajuan ilmu biologi dan kedokteran.
Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah’ memiliki 3 makna, yaitu :
1.Bermakna sesuatu yang tergantung.
2.Bermakna segumpal darah.
1.Bermakna sesuatu yang tergantung.
2.Bermakna segumpal darah.
Tidak terdapat perselisihan antar
saintis (kedokteran) modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata
’Alaqah ini .
Makna ‘Alaqah’ sebagai lintah
adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari,
menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di
kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio
manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.
Ketika membandingkan lintah air
tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqah, Profesor Moore, seorang profesor
Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan
kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama
tahap ‘alaqah memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Pada tahap ini,
embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti
lintah.
Erti kedua, ‘alaqah
adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat
pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqah.
Erti ketiga adalah ‘segumpal darah’.
Professor Moore mengatakan: “kami menemukan penampakan luar embrio selama tahap
alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk
embrio. Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia
embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan
segumpal darah.
Jadi ketiga
deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata
dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.
Tahap perkembangan embrio
selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah”. Kata mudghah dalam bahasa arab
berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio mirip dengan
ukuran permen karet yang umum dikunyah orang.
Al-Qur’an telah
mengungkap ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui
perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum
dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan
mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan
Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah ayat ini turun. Hamm dan
Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan
embrio.
2. INFORMASI TENTANG DERIA RASA DI KULIT.

RAJAH 2
Dulu orang percaya bahawa saraf
deria rasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu
pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap
rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa
sakit pada kulit. Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa :
56).
Maksudnya: Perasaan sakit pada kulit mereka dan apabila
kulit itu telah hangus matang mereka tidak merasakan sakit lagi. Oleh itu,
Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru
agar mereka tetap merasakan sakit.

RAJAH 3
3. TERASA SAKIT PADA DADA
Para pilot
membuktikan tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka terbang
pada tahap ketinggian di udara sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu
bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Sebelum ini realiti ini
belum diketahui ,orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet
dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap
hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah swt. berfirman:
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah
Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Al-An’am
: 125).
Maksudnya: Barangsiapa
berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya
terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar
mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti
sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang
tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi
Muhammad saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau
apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah SWT?!
Demikianlah, Al-Qur’an
mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad
lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Kebenaran ini sebagai bukti bahwa
Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Al-Qur’an
mendahului ilmu pengetahuan (sains).Wallaahu a’lam bish shawab.
RAJAH 4.1

RAJAH 4.2
4 .PEMPROSESAN AWAN
Awan mempunyai lapisan tertentu. Pengkategorian jenis-jenis awan mula diperkenalkan oleh Luke Howard pada 1802 sebagai memudahkan ramalan kaji cuaca. Asalnya oleh Howard, hanya ada 5 kategori jenis awan, tetapi selepas beberapa tahun , ianya ditambah oleh beberapa ahli meteorologi menjadi 10 kategori (Ludwig Kaemtz-1840) (Emilien Renou-1855 ) (Philip Weilbach-1880) (Beberapa ahli meteorologi-1881).(1170 tahun selepas Rasulullah saw wafat(632M))
Office National Meteorologique (1932). International Atlas of Clouds and of States of the Sky. Paris
Bukti Al-Quran mendahului sains:
Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya . Dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit , dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan.(Surah An-Nur: ayat 43)
KESIMPULAN
Demikianlah, Al-Quran mengandungi informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seirung kemajuan ilmu pengetahuan. Di antaranya infomasi AL-Qur'an tentang sesaknya dada orang yang menjelajah langit,dan pusat rasa yang ada di kulit.Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudian membenarkan infomasi AL-Qur'an. Kebenaran ini sebagai bukti bahawa Al-Quran semata-mata wahyu Allah S.W.T kepada RsulNya Muhammad S.A.W. Al-quran mendahului ilmu pengetahuan (sains)...Wallaahua'lam
RUJUKAN
4 .PEMPROSESAN AWAN
Awan mempunyai lapisan tertentu. Pengkategorian jenis-jenis awan mula diperkenalkan oleh Luke Howard pada 1802 sebagai memudahkan ramalan kaji cuaca. Asalnya oleh Howard, hanya ada 5 kategori jenis awan, tetapi selepas beberapa tahun , ianya ditambah oleh beberapa ahli meteorologi menjadi 10 kategori (Ludwig Kaemtz-1840) (Emilien Renou-1855 ) (Philip Weilbach-1880) (Beberapa ahli meteorologi-1881).(1170 tahun selepas Rasulullah saw wafat(632M))
Office National Meteorologique (1932). International Atlas of Clouds and of States of the Sky. Paris
Bukti Al-Quran mendahului sains:
Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya . Dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit , dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan.(Surah An-Nur: ayat 43)
KESIMPULAN
Demikianlah, Al-Quran mengandungi informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seirung kemajuan ilmu pengetahuan. Di antaranya infomasi AL-Qur'an tentang sesaknya dada orang yang menjelajah langit,dan pusat rasa yang ada di kulit.Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudian membenarkan infomasi AL-Qur'an. Kebenaran ini sebagai bukti bahawa Al-Quran semata-mata wahyu Allah S.W.T kepada RsulNya Muhammad S.A.W. Al-quran mendahului ilmu pengetahuan (sains)...Wallaahua'lam
RUJUKAN
- Dari
keratan surat khabar UTUSAN ONLINE.
- Dari Blog: situsangkakala
http://oaa-microsystem06.blogspot.my/2011/12/kebenaran-mukjizat-al-quran.html - Dari buku-buku ilmiah.
- Dari buku-buku mengenai AL-Qur'an dan SAINS.
- Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=gEPGSktbpCY
SEKIAN, TERIMA KASIH
